Wista (baju biru) ketika membagikan materi pengajaran
Malam ini sungguh merupakan berkat bagi saya, dan mungkin juga 9 teman saya yang lain (Ayu, Romi, Sita, Steffi, Ika, Yapie, Hosea, Wista dan Suntea), disamping bisa menghadiri pertemuan sel, kami juga diajak untuk merenungkan doa sederhana yang diajarkan sendiri oleh Bapa kita di Surga melalui PuteraNya, Yesus Kristus.
Sungguh sangat bersyukur melalui perenungan dan firman yang disampaikan oleh sdri. Wista, benar-benar sungguh meneguhkan kami kembali mengenai bagaimana berdoa dengan baik, terutama dalam menghayati doa Bapa Kami dalam kehidupan sehari-hari.
Terkadang kita melupakan satu hal ketika mendoakan Bapa Kami, yaitu makna dan kuasa di balik doa ini. Seringkali kita mesti mengakui bahwa tanpa sadar kita mendoakannya dengan cepat (kilat), dan akhirnya doa Bapa Kami ini tidak benar-benar diungkapkan secara tulus di hadapan Allah.
Wista menjelaskan bahwa doa ini mempunyai arti yang sangat mendalam:
Materi Pengarajarannya nih ... Coolllll
Matius 6 : 9 - 13
6:9 Karena itu berdoalah demikian:
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu
6:10 datanglah Kerajaan-Mu
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga
6:11 berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami
seperti kami juga mengampuni yang bersalah kepada kami:
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat
[karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama - lamanya. Amin]
Intinya Tuhan mengajarkan kita pada doa diatas bahwa ada beberapa bagian yang perlu kita perhatikan ketika berdoa:
Pada Matius 6 : 9, Allah menghendaki kita dalam memulai doa kita hendaknya selalu memuji Allah, memuliakan namaNya, karena Dialah, kita ada.
Pada Matius 6 : 10, kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya di tangan Allah, melalui kata-kata terjadilah menurut kehendakMu, yang menunjukkan kepasrahan dan penyerahan secara total di hadirat Allah, tidak mengeluh ketika cobaan menerpa.
Pada Matius 6 : 11, kita hendaknya menyerahkan semua kecemasan kita pada Tuhan, hari ini adalah hari ini, sehingga kita tak perlu mencemaskan hari esok, melalui pesan berikanlah kami pada hari makanan yang secukupnya, artinya kita juga hendaknya tidak melupakan ekaristi sebagai makanan rohani kita, agar kehidupan kita makin dikuatkan dan diteguhkan.
Pada Matius 6 : 12, Serahkan dosa anda pada Tuhan, tetapi dengan syarat kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita, mengampuni tidaklah mudah, apalagi ketika kita mengalami luka hati yang dalam. Tetapi kita mohon rahmat kepadaNya, sehingga kita dapat memiliki kekuatan utk mengampuni sekaligus melupakannya.
Pada Matius 6 : 13, Kita menyerahkan ketakutan kita, akan godaan-godaan dari si jahat, supaya kita dimampukan utk menolak dengan tegas sehingga tidak terjerumus dalam dosa.
Sungguh tak mudah dalam mendoakan hal ini dengan baik, tetapi ketika kita benar-benar melakukannya dengan sungguh-sungguh, Tuhan tentunya akan benar-benar mendengarkan doa kita. Wista menambahkan kita diharapkan berdoa kapan saja, tidak harus dalam waktu susah, namuketika keadaan tenang,damai dll. kita juga setia berdoa.
Sharing by Bento
Semua terpesona memandang pembawa firman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar