Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit… – Hag 1:6
Saya ingin berbagi pengalaman yang pada akhirnya membentuk saya menjadi lebih mengandalkan Tuhan daripada manusia.
Saya bekerja dengan sepenuh hati.
Baik ketika bos ada di kantor maupun tidak, saya tetap bekerja. Teman-teman se-ring menyindir saya “sok rajin”.
Namun yang membuat saya menjadi kecewa adalah pada akhirnya kenaikan gaji yang saya terima lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan gaji teman-teman yang sering mencuri waktu kerja. Setelah sekian kali saya menerima perlakuan tidak adil, akhirnya saya keluar dan pindah ke perusahaan lain.
Tapi yang terjadi sungguh di luar dugaan.
Di perusahaan baru saya menerima perlakukan serupa dan berulang kali saya pindah kerja tetap saja tidak menerima kenaikan gaji sesuai yang saya inginkan.
Berharap pada manusia seringkali membuat saya kecewa. Akhirnya saya sadar kalau pengharapan akan Tuhan sajalah yang membuat hati saya menjadi damai karena Tuhan mengerti apa yang kita rindukan dan menjawab seruan kita.
Meski ada saat dimana Tuhan ingin mendidik kita. Dengan berharap kepada manusia membuat kita berfokus pada orang tersebut, sehingga kita mengabaikan Tuhan.
Pengalaman itu menyadarkan saya untuk tetap berfokus dan menaruh pengharapan saya kepada Tuhan.
Kepada siapakah saya menaruh pengharapan?
rosewindansea.com |
Saya bekerja dengan sepenuh hati.
Baik ketika bos ada di kantor maupun tidak, saya tetap bekerja. Teman-teman se-ring menyindir saya “sok rajin”.
Namun yang membuat saya menjadi kecewa adalah pada akhirnya kenaikan gaji yang saya terima lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan gaji teman-teman yang sering mencuri waktu kerja. Setelah sekian kali saya menerima perlakuan tidak adil, akhirnya saya keluar dan pindah ke perusahaan lain.
Tapi yang terjadi sungguh di luar dugaan.
Di perusahaan baru saya menerima perlakukan serupa dan berulang kali saya pindah kerja tetap saja tidak menerima kenaikan gaji sesuai yang saya inginkan.
Berharap pada manusia seringkali membuat saya kecewa. Akhirnya saya sadar kalau pengharapan akan Tuhan sajalah yang membuat hati saya menjadi damai karena Tuhan mengerti apa yang kita rindukan dan menjawab seruan kita.
Meski ada saat dimana Tuhan ingin mendidik kita. Dengan berharap kepada manusia membuat kita berfokus pada orang tersebut, sehingga kita mengabaikan Tuhan.
Pengalaman itu menyadarkan saya untuk tetap berfokus dan menaruh pengharapan saya kepada Tuhan.
Kepada siapakah saya menaruh pengharapan?
1 komentar:
Tratto da: www.versolanuovacreazione.it
“Carissimi figli, conosco i vostri cuori e i vostri affanni. Conosco i desideri, gli ostacoli, le vostre domande profonde. Nulla mi è nascosto, davanti ai miei occhi scorrono il bene e il male che sono parte della vostra vita. Vi conosco ad uno ad uno, perché sono io che vi ho dato la vita. IO SONO LA VITA. Non troverete vita all’infuori di me, ne speranza e tanto meno amore. Voi cercate tante cose invece di cercare me per questo non trovate la pace, perché raramente trovate me. Vi ho detto che chi cerca trova (Lc 11, 9-13). Ma cosa dovete cercare? Non la soluzione ai vostri problemi, alle vostre ansie e alle malattie. Quello che dovete cercare è la mia vita in voi. Donandovi la vita, vi ho donato me stesso ed il mio spirito, vi ho rivelato il volto del Padre mio e vostro. Ho posto in ciascuno di voi la scintilla della vita divina, che è il seme della vostra esistenza. In esso c’è tutto ciò che vi occorre per affrontare la vita. Vi ho donato L’INTELLIGENZA la FORZA e L’AMORE per affrontare il vostro cammino. Con il mio sacrificio ho tolto la vergogna dal vostro volto, perché avete peccato contro il padre mio. Col mio sangue ho lavato le vostre brutture, per farvi comparire davanti al trono divino come creature nuove e redente. Vi ho rivestito delle vesti più preziose. Ho creato per voi le cose più belle, perché il vostro cuore gioisse guardando le meraviglie del creato. Nonostante questo pochi di voi sono felici e molti, troppi, non sanno che farsene di me e della mia vita; Scelgono il nemico, Satana che con astuzia e odio li seduce, fino a togliere loro ogni dignità. Ci sono tanti modi per consegnarsi al nemico, il più subdolo è quello di voler soddisfare se stessi, convinti che questi sia un bene, per il solo fatto che così fanno tutti, e che così la pensa il mondo. Il successo, il potere, la carriera, il denaro, i beni materiali, una bella casa, le vacanze, e altro ancora; tutto questo sta in cima ai vostri pensieri. Pur di ottenerlo, siete capaci di tradire, rubare, uccidere, ed uccidete in tanti modi, anche con uno sguardo o con una parola. E mentre cercate tutte queste cose, vi dimenticate di vivere. Perché la vita che voi sognate non è la vita, è un surrogato della vita. La vita vera non è al di fuori di voi, ma è dentro di voi. ”
Dio Vi Benedica
Posting Komentar