http://ceritadongeng-kakzepe.com |
Ada tiga ekor kucing sedang ngobrol. Mereka adalah kucing oranye, kucing hitam, dan kucing belang. Kucing oranye memiliki tubuh tidak terlalu besar. Namum memiliki kecepatan berlari yang cukup tinggi dan sangat lincah. Kucing hitam memiliki tubuh yang besar. Badannya sangat kekar, besar tubuhnya hampir menyerupai anjing. Sedangkan kucing belang memiliki tubuh yang biasa-biasa saja, seperti kucing kebanyakan. Mereka sedang ngobrol-ngobrol di bawah teriknya matahari.
Kucing Oranye : Hei temen-temen... . Aku pernah menggigit ekor anjing lho, waktu dia lagi tidur. Hahaha... Langsung deh anjing itu teriak “Kaing-kaing... .” Waktu aku melarikan diri, dia tidak bisa mengejar aku, gara-gara kesakitan. Dan seperti yang teman-teman tahu, aku bisa berlari cengan cepat dan sangat lincah.
Kucing Hitam : Ahhh.... Itu sih belum apa-apa. Kemaren aku malah secara jantan, menantang srigala bertarung. Kita sepakat untuk bertarung sampai salah satu diantara kita ada yang menyerah. Dan... Lihatlah teman-teman.... Sekarang saya masih hidup dan tidak terluka sedikitpun
Dua ekor kucing sudah menceritakan kehebatannya. Tinggal kucing belang yang belum menceritakan kehebatannya. Kucing oranye pun sudah tertawa sinis dan berpikir,”Hehehe... Untung masih ada yang lebih buruk daripada aku... .” Kucing belang adalah kucing yang kurus, ingusan, dan tubuhnya terlihat lemah sekali.
Kucing oranye : Ayolah belang... Ceritakan saja apa kehebatanmu... .Kita tidak akan mengejek kok, walaupun kita tahu kalau kamu tidak sehebat kita.
Namun kucing belang hanya tersenyum, seakan-akan mengganggap kalau kehebatan kedua temannya bukanlah apa-apa. Tidak lama kemudian dia malah beranjak pergi tanpa sepatah katapun. Kucing hitam dan Kucing Oranye pun langsung marah-marah karena merasa dicuekin.
Kucing hitam : Heh... Dasar geblek!! Mau kemana kamu??? Cerita dulu apa kehebatanmu!!!
Kucing belang : Aduh... Sori ya temen-temen. Aku nggak ada waktu... . Aku ada janji sama bibi singa buat jalan-jalan keliling hutan, habis itu mau bantu om buaya buat gosokin giginya. Buaya kan tangannya pendek, tapi mulutnya panjang.. Jadi aku mau bantu dia...:)
Refleksi:
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita "mengalahkan" musuh-musuh kita dengan kasih? Atau kita masih suka menggunakan kekerasan? Sudahkah kita menjadikan semua orang sebagai sahabat dan patut kita layani, atau kita masih punya musuh? Yesus bersabda,"Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi yang menganiaya kamu." Musuh saja harus kita kasihi, bagaimana dengan orang tua, saudara, sahabat, dan teman-teman kita? Pantaskah mereka kita jadikan musuh dengan membagikan perasaan benci bagi mereka? Pernahkah kita mendoakan mereka agar kedamaian menghancurkan perasaan-perasaan negatif kepada "musuh-musuh" kita? Mari kita hilangkan perasaan-perasaan negatif bukan dengan cara memaksa perasaan itu padam, namun dengan memohon bantuan Tuhan mengirimkan kedamaian dan suka cita di dalam hati kita dengan cara mengasihi dan mendoakan. Karena musuh sejati bukanlah berwujud manusia, melainkan perasaan-perasaan negatif yang ada di dalam jiwa kita. (ZP)
Dongeng dan gambar diambil dari: ceritadongeng-kakzepe.blogspot.com (after edited)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar