“Saya ingin mengajak umat Kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreativitas yang terbina dan bertanggungjawab, bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (bdk. Efesus 1:10).” ~ Paus Benediktus XVI, Hari Komunikasi Sedunia ke-45, Juni 2011

Rabu, 20 Juli 2011

Indahnya Persekutuan

 Indahnya Persekutuan
ourmosaic.wordpress.com
Seorang pemuda kehilangan sepeda motornya yang diparkir di halaman gereja. Ia sangat terpukul. Setelah dua belas bulan mengangsur dengan gaji pas-pasan, sepeda motornya raib! Para pemuda berdoa baginya. Lalu, sebuah pertanyaan muncul: “Mengapa hanya berdoa? Tidak bisakah kita berbuat sesuatu?” Tanpa sepengetahuan si pemuda, puluhan rekannya berusaha mengumpulkan uang. Ada yang menyisihkan penghasilannya setiap bulan. Ada yang berjualan kue. Setahun kemudian, mereka berhasil membeli sepeda motor baru dan diserahkan kepada si pemuda pada persekutuan malam Natal. Momen itu sangat indah. Penuh tawa dan air mata. Baik yang memberi maupun yang menerima, semua dilimpahi berkat Tuhan.



Tuhan sering membentuk kerohanian kita melalui persekutuan. Tak seorang pun bisa memiliki kerohanian yang dewasa semata dengan berdoa, berpuasa, atau mendalami Alkitab secara pribadi. Itu sebabnya, Rasul Paulus meminta jemaat untuk selalu terlibat dalam persekutuan. Dalam setiap persekutuan, ada bermacam-macam orang. Ada yang hatinya sedang sesak (ayat 12), hidup berkekurangan (ayat 13), berdukacita (ayat 15), bahkan mungkin ada yang jahat (ayat 17). Tidak mudah mengasihi dan memahami mereka. Konflik dan salah paham biasa terjadi. Namun, justru lewat semua itu kita belajar mengasihi dengan tulus. Belajar menangis dan tertawa bersama. Belajar sehati sepikir.

Tuhan membentuk kita lewat orang lain. Maka benamkanlah diri Anda dalam persekutuan. Di situlah Anda memiliki kesempatan untuk berlatih: Mewujudkan kasih dalam tindakan nyata!

    PERSEKUTUAN BAGAIKAN GUNTING TAJAM
    YANG TUHAN PAKAI UNTUK MEMANGKAS KEEGOISAN KITA

Sharing renungan dari Santi Widjaja
  
    Roma 12:9-17
    12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
    12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
    12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
    12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
    12:13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
    12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
    12:15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
    12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
    12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
   
   

Tidak ada komentar: