“Saya ingin mengajak umat Kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreativitas yang terbina dan bertanggungjawab, bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (bdk. Efesus 1:10).” ~ Paus Benediktus XVI, Hari Komunikasi Sedunia ke-45, Juni 2011

Minggu, 31 Juli 2011

Jalan Tuhan

Hidup Terkekang?
www.salvapoint.com
    Setelah menikah dengan saya, hidup suami saya berubah. Ada banyak aturan baru yang harus ditaati: tak boleh tidur di atas jam dua pagi, tak boleh minum minuman bersoda tiap hari, harus makan sayur, madu, juga vitamin, berolahraga minimal seminggu sekali, dan sebagainya. Suatu pagi saat sedang sarapan, saya mengatakan bahwa ia boleh dan harus minum yoghurt yang baik bagi kesehatan. Tiba-tiba ia nyeletuk, “Begini ya rasanya hidup dipelihara Tuhan. Dijagain. Yang tidak baik dilarang, yang baik dibolehkan.” Saya merenungkan dan melihat kebenaran kata-katanya. Saya memberi banyak aturan bukan untuk membatasi dan membuatnya menderita. Namun, supaya ia hidup sehat, panjang umur, dan bahagia.



    Ketika Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah, Dia rindu Israel menjadi bangsa yang berbeda. Menjadi bangsa yang berstandar moral tinggi; menjadi bangsa kepunyaan Allah sendiri. Semua perintah Allah adalah untuk kebaikan bangsa Israel. Supaya mereka dapat beristirahat (ayat 8), punya keluarga harmonis (ayat 12), menjadi masyarakat yang rukun (ayat 13-17). Pemazmur mengatakan bahwa segala jalan Tuhan, peringatan, dan hukum-Nya, adalah jalan untuk menunjukkan kasih kepada umat-Nya.

    Sepuluh Perintah Allah tetap relevan dalam konteks budaya kita. Jika kita tidak menyadari bahwa hukum-hukum itu untuk kebaikan kita, mungkin kita akan menggerutu dan merasa Tuhan membatasi hidup kita. Namun, sadari bahwa perintah-Nya adalah untuk menjaga kita dari hal-hal yang jahat. Hari ini, mari lakukan perintah-perintah-Nya bukan dengan terpaksa, melainkan dengan hati sukacita.
    
JALAN TUHAN SEKALIPUN KADANG TERASA BERAT
    TETAPI MEMBAWA PADA SUKACITA ABADI

Penulis: Grace Suryani

Sharing renungan dari Santi Widjaja

Keluaran 20:1-17
20:1Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

1 komentar:

Vonny mengatakan...

Tuhan sungguh sangat baik