“Saya ingin mengajak umat Kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreativitas yang terbina dan bertanggungjawab, bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (bdk. Efesus 1:10).” ~ Paus Benediktus XVI, Hari Komunikasi Sedunia ke-45, Juni 2011

Rabu, 27 Juli 2011

Kesempurnaan

Menurut Anda, 
Bagaimanakah kondisi seseorang apabila ia disebut orang yang sempurna? Apakah orang disebut sempurna karena ia mempunyai wajah yang tampan/ cantik dan pandai? 
Ataukah karena kondisinya yang sudah mempunyai keluarga dan hidup mapan? 



Setiap orang tentunya punya penilaian yang berbeda-beda tergantung dari apa yang ada dalam hati masing-masing orang tersebut. Katakanlah bila ada orang yang menjawab bahwa orang yang sempurna itu adalah orang yang sudah tampan/ cantik, pandai pula. Mengapa orang itu bisa menjawab demikian? Kemungkinan besar karena memang itulah kriteria yang didambakan atau ingin dicapai di dalam hatinya. Mengapa ia mendambakan dan ingin mencapai kondisi tersebut? Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab, bisa jadi karena celaan dari orang tua yang mengatakan “Kamu itu sebenarnya cantik, sayangnya bodoh”, atau orang tersebut membaca di majalah dan mendapat kesan bahwa orang yang cantik dan pintar akan dikagumi oleh banyak lawan jenis. Namun ujung dari semuanya itu sesungguhnya adalah pencarian kebahagiaan. Dengan menjadi pandai kita tidak akan dicela lagi oleh orang tua, tapi malah dipuji, dengan demikian kita akan merasa bahagia. Dengan menjadi cantik dan pandai, maka banyak lawan jenis yang akan tertarik, sehingga kita mendapatkan banyak perhatian, dan kita merasa bahagia.

Tapi apakah bila kita mencapai kriteria kesempurnaan tersebut kita akan benar-benar bahagia? Walaupun katakanlah kita bisa mencapai kriteria kesempurnaan tersebut, tapi sebagian dari kita kebahagiaannya akan terusik bila kita mendapatkan ada orang lain yang mempunyai kriteria tersebut lebih daripada kita. Misalkan kita menganggap bahwa dengan berkeluarga dan kaya maka kita akan bahagia, tapi bila kita melihat sebuah keluarga yang lebih kaya dari kita, seringkali itu menimbulkan rasa dengki dan mengusik kebahagiaan serta kedamaian dalam hati kita. Perlu kita sadari bahwa dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa menetapkan kriteria kesempurnaan yang semu, yang cenderung bersifat materialistik dan kedagingan. Dan hati kita yang belum dipulihkan, dan masih dikuasai oleh nafsu kedagingan, melihat hal tersebut sebagai kebenaran. Karena itu tidak mengherankan kita akan selalu merasa haus, lapar, dan tak pernah menjadi puas, karena kita telah memuaskan kedagingan kita, sehingga kita lebih dan lebih lagi dikuasai oleh nafsu kedagingan, padahal di Alkitab dikatakan bahwa salah satu perbuatan daging adalah iri hati.

Karena itu Yesus menarik perhatian kita dari perkara-perkara duniawi yang bersifat materialistik tadi, beralih kepada perkara-perkara surgawi. Yesus mengatakan bahwa “… carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”, Dia juga mengatakan “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaku, ia tidak akan lapar lagi…”. Tapi Tuhan juga mengundang kita untuk mencapai kesempurnaan dengan kriteria-Nya, yang membawa pada kebahagiaan sejati. Di Alkitab dikatakan bahwa “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapa-Mu di sorga adalah sempurna”, bila kita mengkaitkan ayat tersebut dengan ayat-ayat sebelumnya, maka dapat kita tangkap disini bahwa yang dimaksud sempurna dalam hal ini adalah sempurna dalam sifat ke-Ilahian. Itulah kriteria kesempurnaan yang sesungguhnya harus kita kejar! Jadi… apakah kriteria kesempurnaan Anda?

1 komentar:

IloveJesus mengatakan...

Artikel yang menginspirasi ... Terima kasih ya .. Tuhan Yesus memberkati