“Saya ingin mengajak umat Kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreativitas yang terbina dan bertanggungjawab, bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (bdk. Efesus 1:10).” ~ Paus Benediktus XVI, Hari Komunikasi Sedunia ke-45, Juni 2011

Kamis, 30 Juni 2011

“Do little things with great love” (Belajar dari Bu Dar) by ZP

Belajar  Dari Bu Dari

    Sepulang misa harian pagi, aku berdoa seorang diri di dalam Gereja. Setelah selesai berdoa, aku pun berjalan menuju tempat parkir melewati pintu utama Gereja. Lalu kulihat di sisi samping Gereja, seorang ibu yang sedang sibuk sendiri. Aku mengenalnya. Dia adalah Bu Dar, temen komunitas korku yang bernama Morning Choir. Lalu aku mendekatinya, untuk sekedar menyapa, dan menanyakan kabar, karena kita sudah lama tidak bersua.

people.desktopnexus.com
  Ternyata beliau sedang sibuk mempersiapkan dekorasi  Gereja. Beliau sedang  merapikan bunga-bunga yang baru  saja beliau beli. Beliau  memotong  bagian-bagian yang layu pada setiap   kuntum bunga, lalu  menaruhnya pada sebuah ember yang berisis air. Mungkin agar bunga-bunga itu tidak mudah layu, pikirku. Kulihat tubuhnya yang sudah renta, tidak menurunkan semangat  dan kesetiaannya  untuk memberikan yang terbaik demi keindahan rumah Tuhan. Bahkan kabarnya beliau baru saja terserang penyakit vertigo. Namun dengan senyumnya, aku tidak melihat  sedikitpun  raut  duka tersirat di wajahnya.




bywayofthefamily.com
    Saat aku mendekatinya, dia tersenyum, menyapaku, dan menanyakan kabarku. Karena kita biasanya  berada di kota  yang berbeda sehingga  tidak punya waktu untuk mengobrol. Saatku bertanya mengapa beliau hanya  sendirian, beliau dengan tersenyum berkata bahwa seharusnya beliau bersama kedua orang temannya. Namun karena belum ada kabarnya, maka dia berusaha melakukannya sendiri. Meski aku tidak terlalu tahu tentang  tata cara mendekorasi Gereja, namun aku berusaha membantu ala kadarnya.
    Setelah satu orang temannya datang, aku pun segera berpamitan. Ku ambil sepeda motorku  lalu melaju  di jalanan. Di  perjalanan aku  berpikir, sungguh hebat sosok Bu Dar ini. Meski  di  usia senja dan kesehatan yang  tak lagi seperti sedia kala, namun beliau  tetap setia dalam pelayanananya. Meski  kedua  temannya belum datang, dia  tetap menunjukkan keramahannya dan senyuman kepada sesame (aku). Sejenak aku  teringat  pada kata Santa Theresia  Lisieux, “Do little things with great love”.  Mungkin beliau belum cukup  mengenal  Santa Theresia Lisieux,  tapi Bu Dar telah melakukan apa  yang diajarkan Santa  yang memiliki cinta yang  luar biasa  kapada Allah  ini.

    Yesus  juga bersabda,”Barang siapa setia  pada perkara kecil, ia juga setia pada perkara yang besar.” Mungkin apa yang  dilakukan oleh  Bu Dar bukanlah  bukanlah  perkara yang  besar atau hanya perkara yang kecil bagi kita, namun   bagi  Tuhan itu sangatlah  berharga.  Karena  Bu Dar  telah melakukan pelayanannya dengan kasih  yang besar. Bu Dar pasti pernah menghadapi  perkara-perkara yang besar di dalam hidupnya, namun dia bisa dan tetap setia menghadapinya dengan kasih yang besar. Sehingga saat  dia melakukan “perkara kecil”, dia bisa melakukannya  dengan kasih yang  besar dan penuh dengan buah-buah Roh. (ZP)

Tidak ada komentar: