“Saya ingin mengajak umat Kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreativitas yang terbina dan bertanggungjawab, bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (bdk. Efesus 1:10).” ~ Paus Benediktus XVI, Hari Komunikasi Sedunia ke-45, Juni 2011

Sabtu, 25 Juni 2011

KASIH : Jalan Dalai Lama (Henry Nouwen)

Diambil dari buletin Paroki St. Theresia

Saya mengetahui beberapa orang yang cukup banyak menderita seperti Dalai Lama. Sebagai tokoh pemimpin spiritual dan politik Tibet yang mengalami pengasingan dari negerinya dan saksi hidup penyiksaan dan pembunuhan sistematik, penindasan, dan pengusiran rakyatnya.

Kendati demikian, saya bisa menyaksikan beberapa orang yang memancarkan begitu rupa kedamaian dan kegembiraan. Cara bagaimana Dalai Lama tertawa lebar dan hangat menunjukkan ia jauh dari rasa kebencian, dendam, dan kepahitan terhadap pemerintah China yang menduduki tanah dan menewaskan rakyatnya. Dia berkata, "Ada begitu banyak orang yang berjuang untuk menemukan kebahagiaan dan mendapatkan belas kasih kami."



Bagaimana mungkin bahwa seseorang yang mengalami begitu banyak penderitaan dan penganiayaan tidak dipenuhi amarah dan kebencian serta hasrat balas dendam? ketika ditanya demikian, Dalai Lama menjelaskan bagaimana, di dalam meditasinya, ia membiarkan semua penderitaan rakyatnya dan para penindas memasuki kedalaman hatinya dan diubah menjadi belas kasih.

Sungguh suatu tantangan spiritual!

Sementara saya ragu dan bingung bagaimana dapat menolong orang-orang Bosnia, Afrika Selatan, Guatemala, dan ..... Tibet .... Seorang Dalai Lama mengundang saya untuk membawa semua penderitaan dari begitu banyak orang di muka bumi ini ke dalam pusat keberadaan diriku, di pusat hatiku dan menjadikannya bahan untuk memperkokoh belas kasih dan kepedulian kasihku.

Bukankah demikian pula hal yang sama dengan Yesus?
Sesaat sebelum kematian dan kebangkitanNya, Yesus berkata, "ketika Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepadaKu". Yesus menanggung semua penderitaan umat manusia pada diriNya dan menjadikannya suatu persembahan belas kasih kepada BapaNya. Sungguh inilah jalan yang harus kita ikuti.

Refleksi:
"Dalai Lama menjelaskan bagaimana, di dalam meditasinya, ia membiarkan semua penderitaan rakyatnya dan para penindas memasuki kedalaman hatinya dan diubah menjadi belas kasih."
  • Bagaimana anda mengolah pengalaman-pengalaman negatif dalam hidup dan mampu mengubahnya menjadi bermkna dalam hidup anda?
  • Bagaimana anda telah bertumbuh dalam sikap berbelas kasih, berbelas rasa terhadap orang lain?
  • Pernahkah anda mengalami dengan sungguh-sungguh mengampuni dan  berdoa bagi orang yang tidak berbuat baik atau memusuhi anda?

Tidak ada komentar: